Rabu, 09 Desember 2009

Laskar Cinta Damai Eds 9




Apa Yang Sedang Qamu Tonton di TV sekarang?



Kalo aqu... sekarang sedang rutin nonton film seri korea berjudul "The Great Queen Seon Deok ...
Gak tau kenapa setiap nyebut The Great Queen Seon Deok yang kebayang itu sendok(?). Drama historis ini akan tayang di Indosiar menggantikan My Lovely Sam Soon. Akan hadir tiap Senin ampe Jum'at jam 16.30 WIB.

Bermula dari Raja Jinpyeong yang tidak memiliki anak laki-laki sebagai penerus takhtanya. Kemudian dia menamai anak perempuannya, Putri Duk Man, agar bisa menjadi penerusnya. Drama ini akan berkisah tentang pahit dan manisnya kehidupan Putri Duk Man yang nanti akan dikenal sebagai Ratu Seon Duk, Ratu pertama Silla.

Drama yang digarap dengan apik dengan jalan cerita yang jauh dari klise, serial bergenre saeguk ini mampu merajai rating pertelevisian negeri Ginseng. Bahkan, sejumlah serial yang bersaing di jam tayang yang sama tidak mampu menahan gempuran The Great Queen Seon Deok.

Sudah tentu, salah satu yang paling gembira dengan kesuksesan serial besutan MBC, yang dikenal piawai menggarap drama saeguk, ini adalah Lee Yo-won sang pemeran Ratu Seon-duk. Pasalnya, aktris yang melejit lewat Surgeon Bong Dal-Hee itu sempat nekat meneruskan syuting meski sudah dilarang dokter.

Untuk merayakan kesuksesan yang drama yang dibuat sebanyak 62 episode tersebut, Yo-won dikabarkan telah menyiapkan hadiah berupa jaket eksklusif kepada semua kru yang terlibat.

"Aku seringkali merasa tidak enak badan saat syuting, namun pengorbanan para staf tidak kalah hebat. Mereka sama sekali tidak mengeluh meski aku tahu kondisi mereka juga cukup parah. Saat berpikir untuk menunjukkan rasa terima kasihku, tiba-tiba muncul ide soal jaket," tutur Yo-won.

Begitu mendengar ide tersebut, rekannya di The Great Queen Seon Deok Uhm Tae-woong langsung menyatakan kesediaan untuk ikut patungan. Tidak main-main, konon uang yang harus dikeluarkan untuk jaket berjumlah sekitar 300 buah itu mencapai angka 136 ribu dolar AS atau sekitar 1,3 milyar rupiah.
Sebelumnya, hal serupa juga pernah dilakukan oleh Go Hyeon-jeong si pemeran antagonis Mi-shil di The Great Queen Seon Deok. Konon, Hyeon-jeong mengeluarkan dana dari kocek pribadinya sekitar 16 ribu dolar AS atau sekitar 150 juta rupiah. Gelo! Banyak duit euy..:D

BTW, Siap nonton????

Cast:

1. Lee Yo Won as Princess Duk Man / Queen Seon Duk
2. Nam Ji Hyun as Princess Duk Man (teen)
3. Ko Hyun Jung as Mi Sil
4. UEE as Mi Sil (teen)
5. Uhm Tae Woong as Kim Yoo Shin
6. Jo Min Ki as King Jinpyeong
7. Baek Jong Min as Jinpyeong (younger)
8. Yoon Yoo Sun as Ma Ya (Duk Man's mother)
9. Park Soo Jin as Ma Ya (younger)
10. Park Ye Jin as Princess Chun Myung
11. Shin Se Kyung as Princess Chun Myung (teen)


Producer: Lee Chang Seob

Diretor:

1. Park Hong Gyung (New Heart)
2. Kim Geun Hong (Assistant Director of Heo Joon, Sang Do, Dae Jang Geum, Yi San, Joo Mong)

Writer:

1. Kim Young Hyun (Shinhwa, Dae Jang Geum, Seo Dong Yo, Smile of Spring Day, H.I.T)
2. Park Sang Yeon (JSA, May 18, H.I.T)

Rasanya gak mau ketinggalan satu serial pun tayangannya di Tivi.... tapi OMG, ntar aku harus keluar kota... dan rasanya sedih banget coz gak bisa nonton serial saen duk.....
hwe.... hwe.... hwe.... padahal lagi seru-serunya.....

Jumat, 30 Oktober 2009

Laskar Cinta Damai 1

Komik Laskar Cinta Damai, adalah komik humor detektif bersambung karanganku yang tampil tiap bulan di majalah Peace, Majalah pelajar di mojokerto. Selamat membaca komik!

Lemparan Batu dan Pilihan

Setelah sekian jam dilanda gempa yang cukup dahsyat, kota Pensylvenia di Amerika Serikat mengalami porak poranda yang cukup hebat. Oleh sebab itu pemerintah setempat merencanakan untuk memulihkan kota. Suatu saat mandor bangunan yang memimpin renovasi melakuakn pengawasan terhadap pekerjaan perbaikan kota tersebut. Saking asyiknya berjalan-jalan sang mendor lupa bahwa beberapa langkah ke depan terbentang kabel listrik beraliran tinggi yang siap merengut nyawanya.
Pekerja yang ada beberapa meter di belakangnya melihat bahaya yang mengancam sang mandor, mereka mencoba mengingatkannya dengan berteriak. Namun teriakannya nyaris tak terdengar ditelan suara deriu mesin dan traktor. Demi menyelamatkan mandornya, pekerja tersebut mengambil batu kecil dan melempar kepalanya. Begitu sang mendor menoleh ke belakang, pekerja yang melemparnya tadi langsung angkat tangan dan menunjuk ke kakii sang mandor. Apa yang dilihat nya membuat sang mandor shock dan kagetluar biasa. Karena dua langkah ke depan kakinya akan menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi. Untung ada pekerja yang melemparkan batu ke arah kepalanya untuk mengingatkan bahwa ada bahaya besar yang siap mengancam. Kepala sang mandor memang berdarah, namun nyawanya tertolong.

Terkadang dalam kehidupan ini telinga kita sudah terlalu kebal terhadap suara-suara peringatan yang bertujuan membawa kita ke arah kehidupan yang lebih baik. Polularitas, ambisi, kekayaan, kesombongan, dan segala kompetensi yang dimiliki sering membutakan nurani dan menumpilkan ketajaman pendengaran kita terhadap alunan musik instropeksi yang merdu. Ada kalanya seseorang harus dilempar batu dulu untuk memposisikannya kembali agar tidak terjerumus lebih jauh. Itulah sebabnya lemparan batu seyogjanya dimaknai sebagai bagian dari pengembangan kualitas yang lebih optimal, sekalipun mungkin lingkungan memaknainya sebagai kegagalan, kejatuhan maupun kehancuran. Kita jadi teringat apa yang dikatakan Confesius… bahwa kemenangan yang pailing besar bukanlah karena kita tidak pernah jatuh melainkan karena kita bangkit setiap kali jatuh.
Ketika hari ini kita mendengar suara mengalunkan instrospeksi merdu maupun merasakan lemparan batu yang begitu terasa menyakitkan, akankah dimaknai sebagai bagian dinamika hidup atau sebagai kejadian yang harus dihindari? “Life is choice” atau hidup adalah pilihan, demikian klaim seorang filusuf. Tidak heran karena kita sebenarnya dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diputuskan capat atau lambat. Memaknai setiap lemparan batu pun merupakan suatu pilihan. Kitalah yang memilih mau menjadi manusia yang berguna atau tidak, sebab salah satu anugerah besar tuhan yang diberikan adalah The Power of choice/kekuatan untuk memilih. Selamat memilih jalan menuju pemaknaan hidup yang optimal. (iwed)

Senin, 19 Oktober 2009

I Am The Tiger

One day in the middle of a forest, a tiger died after giving birth to her baby. Not long after that, a crowd of sheep passed by. The sheep's mother stopped by and looked at the helpless tiger baby. Having looked at the poor condition, the inner heart of the sheep called to protect him. Then she approached the newborn tiger and hugged it. Feeling the warmth and protection given by the sheep, the little tiger folowed wherever she went.
In the next days, the little iger lived together with all the sheep. Every single day he was breast fed by the sheep mother, played with the other sheep, ate and drank like a sheep. Even the little tiger spoke like a sheep and he felt he was part of the sheep. Even the little tiger spoke like a sheep and he felt he was part of the sheep.
One day somewhere, unexpectedly this crowd of sheep suddenly into small groups running around. What was going on? Apparently, they were scared and felt threatened since there was a big starving tiger was running into their direction. Each and every single sheep was trying to save himself, including this little tiger. seeing that there was one small tiger among the group, the hunting tiger was astonished. The big tiger roared loudly and shouted to the little tiger, " hey, you little tiger... stop running... why are you running?Don't run! Stop!
And yet this little tiger disobeyed the instruction and keep on running away following the rest of the group. The big hunting tiger ran towards the little tiger and finally successfully caught him. "Why are you running with them? You are not a sheep! You are a tiger... just like me!" said the big tiger. "No, way, I am not a tiger ... I am just a lamb... just like them...!" The little tiger shouted and shrank himself to escape. He was struggling hard to free from his grip.
The hunting tiger just could not believe what he just heard. The little tiger seemed to have a little acepting who he really was. And to prove his words he brought the little tiger into a clear pond, forced him to look into the water. Soon as he saw his reflection he was really stunned. "Wow, I am a tiger..., I am a iger..., I am not a sheep...!" he whispered to himself.
Soon after he realized. He turned his head around and looked at the hunting tiger roaring loud pronouncing his satisfaction and victory. The little tiger as then started to imitate and pride he roared endlessly...pronouncing, " I am a tiger... I am not a sheep, I am the king of jungle...!!!"


The valuable message from the above story is that in undergoing our life, most of the time we work without great spirit, all done as usual. The disability to know our real inner selves results in disability to developthe best potencies we have, unable to set the target and purposes of life. And even if we do have, unable to set the target and purposes o life. And even we do have a dreams, without knowing our own true self all those dreams will only live shortly. Struggling without knowing our own true self and without having confidance is a struggle without destination and therefore it will be easyly swayed by temptations and hindrances.
Know your true self through the potencies that are inherent in each of us.
Have courage to set down your goals.
Have faith and confidance that you can be successfully, just like little tiger that finally finds his true essence. Have courage to fight and realize yours !

You can become the person you want to be!